Sebuah Berita Luka

Telah sampai padaku sebuah kabar

Dari berita-berita televisi, koran, dan internet

Tentang bagaimana kehidupan tak beradab itu

Merenggut setiap jengkal kebebasan

Saudaraku nun jauh di sana

Setiap diri seolah tak berharga

Ikatan

Kita hidup satu atap

Dalam rahim ibu yang kokoh

Diselubungi air ketuban yang jernih

Sembilan bulan yang panjang

Ibu yang kepayahan, menanggung beban

Memori

Kembali ke satu masa

Tertawa dan bersedih di waktu bersamaan

Nada-nada yang ia mainkan

membawa kenangan manis dari masa lampau

Rumah Kedua

1/

Jalan-jalan menuju mu

Semarak oleh bunyi sirine bersahutan

Berdengung di telingaku sangat gaduh

Dengarlah,

Sepanjang lorong sunyi

Kepala Tiga

Mereka terus bertanya,

pertanyaan yang belum ada jawabnya

aku hanya mampu tersenyum kecut

dan berkata, “doakan saja”

tanpa ingin lagi berbasa-basi.

Asing

“Adakah Tuan mendengar?”

“Tuan sangat lihai berpura-pura”

Anda makhluk paling aneh di muka bumi

tak masuk akal dan tak beradab

Kamu Ada

Ada kamu
Tiadanya dirimu
Dalam mimpi kamu ada
Dalam nyata kamu angan
Kamu ada
Diriku ada
Tiadanya kata ‘kita’

Ada Kamu

Ada kamu di kubangan
Setelah hujan deras turun bertubi-tubi
Kupandangi dengan seksama genangan air itu
Siapa kamu yang tersenyum
Dan lalu memudar
Menjadi kenangan

Kehilangan #2

Semenjak ia datang pertama kali ke ruanganku, kami telah bertemu

Akulah yang menerima proses alih rawat dan mengisi lembaran formulir

Sedari awal mula pengkajian,

berhari-hari aku melihatnya setiap pagi, setiap hari

Sum of Mind

Sometimes life is hard, isn’t it?

Sometimes words aren’t just the voice, can you hear it?

Sometimes wanna go home soon

Sometimes wanna hide from the crowd